Rabu, 29 Desember 2010
TANDA-TANDA SEORANG AKAN MENJEMPUT KEMATIANNYA
Senin, 20 Desember 2010
TAHUN BARUAN MASEHI Bagian dari Perayaan Natal
Minggu, 19 Desember 2010
Give Me Some Sunshine
Selasa, 14 Desember 2010
PRIORITAS MAKSUD DAN TUJUAN ATAS PENAMPILAN LUAR
Senin, 06 Desember 2010
Rahasia Sholat Tahajud (dari FB)
Rabu, 01 Desember 2010
Aku Rindu Zaman Itu
Senin, 29 November 2010
Belajar pake Gimp
Jumat, 26 November 2010
Rapuh *opick
Rabu, 24 November 2010
Rasa Malu Yang Hilang Akan Membinasakan
Rabu, 04 Agustus 2010
Ya Sudahlah
B: Ketika mimpimu yang begitu indah, tak pernah terwujud..ya sudahlah Saat kau berlari mengejar anganmu, dan tak pernah sampai..ya sudahlah (hhmm)
*reff: Apapun yang terjadi, ku kan slalu ada untukmu Janganlah kau bersedih..coz everything’s gonna be OKAY
Santoz: yo..Satu dari sekian kemungkinan kau jatuh tanpa ada harapan saat itu raga kupersembahkan bersama jiwa, cita,cinta dan harapan
Lezz: Kita sambung satu persatu sebab akibat tapi tenanglah mata hati kita kan lihat menuntun ke arah mata angin bahagia kau dan aku tahu,jalan selalu ada
titz: juga ku tahu lagi problema kan terus menerjang bagai deras ombak yang menabrak karang namun ku tahu..ku tahu kau mampu tuk tetap tenang hadapi ini bersamaku hingga ajal datang
B: Saat kau berharap keramahan cinta, tak pernah kau dapat..ya sudahlah yeeah..dengar ku bernyanyi..lalalalalala heyyeye yaya dedudedadedudedudidam..semua ini belum berahir
back to *reff
F2B: satukan langkah..langkah yang beriring! genggam hati, rangkul emosi!
B: Genggamlah hatiku, satukan langkah kita
F2B: Sama rasa, tanpa pamrih ini cinta..across da sea
B: peluklah diriku..terbanglah bersamaku, melayang jauh.. (come fly with me, baby)
F2B: Ini aku dari ujung rambut menyusur jemari sosok ini yang menerima kelemahan hati yea..aku cinta kau..(ini cinta kita) cukup satu waktu yes.(untuk satu cinta)
satu cinta ini akan tuntun jalanku rapatkan jiwamu yo tenang disisiku rebahkan rasamu..untuk yang ditunggu Bahagia..Hingga ujung waktu.
back to *reff 2x
Rabu, 28 Juli 2010
Mari Jalin Silaturrahim (pusing cari judul) ^_^
Senin, 26 Juli 2010
Amalan Bulan Sya'ban
Telah diriwayatkan dari Usamah bin Zaid, beliau berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Sya’ban.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits di atas terdapat dalil mengenai dianjurkannya melakukan amalan ketaatan di saat manusia lalai. Inilah amalan yang dicintai di sisi Allah.”
Dari Usamah bin Zaid berkata, saya bertanya, “Wahai Rasulullah saw, saya tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya’ban.” Rasul saw bersabda, "Bulan tersebut banyak dilalaikan manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat amal-amal kepada Rabb alam semesta, maka saya suka amal saya diangkat sedang saya dalam kondisi puasa.” (HR Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Huzaimah)
Lalu apa yang dimaksud dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya (Kaana yashumu sya’ban kullahu)? Asy Syaukani mengatakan, “Riwayat-riwayat ini bisa dikompromikan dengan kita katakan bahwa yang dimaksud dengan kata “kullu” (seluruhnya) di situ adalah kebanyakannya (mayoritasnya). Alasannya, sebagaimana dinukil oleh At Tirmidzi dari Ibnul Mubarrok. Beliau mengatakan bahwa boleh dalam bahasa Arab disebut berpuasa pada kebanyakan hari dalam satu bulan dengan dikatakan berpuasa pada seluruh bulan.” Jadi, yang dimaksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa di seluruh hari bulan Sya’ban adalah berpuasa di mayoritas harinya.
Lalu Kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak puasa penuh di bulan Sya’ban? An Nawawi rahimahullah menuturkan bahwa para ulama mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyempurnakan berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan agar tidak disangka puasa selain Ramadhan adalah wajib. ”
Di antara rahasia kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak berpuasa di bulan Sya’ban adalah karena puasa Sya’ban adalah ibarat ibadah rawatib (ibadah sunnah yang mengiringi ibadah wajib). Sebagaimana shalat rawatib adalah shalat yang memiliki keutamaan karena dia mengiringi shalat wajib, sebelum atau sesudahnya, demikianlah puasa Sya’ban. Karena puasa di bulan Sya’ban sangat dekat dengan puasa Ramadhan, maka puasa tersebut memiliki keutamaan. Dan puasa ini bisa menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadhan.
Hikmah di balik puasa Sya’ban adalah:
- Bulan Sya’ban adalah bulan tempat manusia lalai. Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Harom) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan. Tatkala manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu. Sebagaimana seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah 'Azza wa Jalla -seperti ketika di pasar-, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa. Abu Sholeh mengatakan, “Sesungguhnya Allah tertawa melihat orang yang masih sempat berdzikir di pasar. Kenapa demikian? Karena pasar adalah tempatnya orang-orang lalai dari mengingat Allah.”
- Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari. Terkadang beliau menunda puasa tersebut hingga beliau mengumpulkannya pada bulan Sya’ban. Jadi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Sya’ban sedangkan di bulan-bulan sebelumnya beliau tidak melakukan beberapa puasa sunnah, maka beliau mengqodho’nya ketika itu. Sehingga puasa sunnah beliau menjadi sempurna sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya.
- Puasa di bulan Sya’ban adalah sebagai latihan atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia akan lebih kuat dan lebih bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan.
2. Pemanasan Sebelum Ramadhan
Di samping itu bulan sya’ban yang letaknya persis sebelum Ramadhan seolah menjadi starting point untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Sehingga isyaratnya adalah kita perlu menyiapkan bekal ibadah untuk menyambut bulan Ramadhan.
Dalam hal mempersiapkan hati atau sisi ruhiyah, Rasulullah saw. mencontohkan kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, sebagaimana yang diriwayatkan ‘Aisyah ra. berkata:
Saya tidak melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya’ban. (HR Muslim).
Wallahu a`lam bishshawab, semoga bermanfaat... (dinukil dari banyak sumber) ^_^