Rabu, 24 November 2010

Rasa Malu Yang Hilang Akan Membinasakan

Malu itu sebagian dari iman. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. : Nabi Saw. Pernah bersabda ; “Iman meliputi lebih dari enam puluh cabang atau bagian. Dan Al haya’ (rasa malu) adalah sebuah cabang dari iman.” (HR. Bukhari) Rasa malu itu keberkahan. Dengan rasa malu kita terhalang dari dosa. Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al Anshari Al Badri ra. berkata, Rasulullah saw telah bersabda, “Sesungguhnya sebagian yang masih dikenal umat manusia dari perkataan para nabi terdahulu adalah: ‘Bila kamu tidak malu, maka berbuatlah sesuka hatimu.” (HR. Bukhari) Kebinasaan seseorang dimulai dari hilangnya rasa MALU... Bila sudah tidak ada rasa malu, maka dia menjadi manusia bebas. Bebas tanpa aturan, dan bebas berbuat sesuai hawa nafsu. Tuhannya hanyalah nafsunya. Sehingga hidupnya bergelimang dosa. “Sesungguhnya Allah jika menghendaki memBINASAkan seorang hamba, maka Dia menCABUT dari orang itu rasa MALU. Jika telah tercabut darinya rasa malu, engkau tidak menjumpai orang itu kecuali berGELIMANG DOSA. Jika engkau tidak menjumpai kecuali bergelimang dosa, dicabut (pula) dari dirinya AMANAH. Jika telah dicabut darinya amanah, engkau tidak menjumpainya kecuali sebagai orang yang berKHIANAT dan diKHIANATi. Jika engkau tidak menjumpainya kecuali dalam keadaan berkhianat dan dikhianati, maka dicabut darinya RAHMAT (Allah). Jika telah dicabut darinya rahmat (Allah), engkau tidak menjumpainya kecuali dalam keadaan terKUTUK dan terLAKNAT. Jika engkau tidak menjumpainya kecuali dalam keadaan terkutuk dan terlaknat, maka diCABUT darinya IKATAN dengan ISLAM”. (HR. Ibnu Majah) "Jika Allah hendak menghancurkan suatu kaum (negeri), maka terlebih dahulu dilepaskannya rasa malu dari kaum itu." (HR. Bukhari - Muslim) Tetapi rasa malu yang dimaksud adalah menurut para sahabat Rasul, yang malu untuk berbuat dosa dan bukan ukuran manusia jahil yang malu untuk berbuat kebaikan, seperti malu ke masjid, malu ke pengajian dsb. Seorang sahabat Rasulullah bertanya tentang kebajikan dan dosa, dan dijawab : ”Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu yang merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila diketahui orang lain.” (HR. Muslim) Jadi bila kita malu berbuat kebaikan dan tidak malu berbuat dosa... Jangan-jangan kita adalah ummat yang akan binasa. Na'udzubillahi min dzaalik Wallahu a’lam bi showab *kata-kata hikmah*

1 komentar:

  1. Sip postinganya, mudah2an tertanam pada kita semua untuk senantiasa tak terlepas dari rasa itu hingga berlaku dalam koridor yang selayaknya (tdk melakukan hal yg melampaui batas kewajaran).

    BalasHapus

Jangan Lupa tinggalkan komentarnya yah.....