Jumat, 03 Februari 2012

Cita-Cita

Kita semua pasti punya cita-cita..
Terkadang cita-cita kita mengalami metamorfosis..
Cita-cita waktu kita balita, waktu usia TK, SD, SMP, SMA, Kuliah biasanya cita-cita itu sedikit mengalami perbedaan.. hehe, begitupun dengan saya..

Usia sebelum sekolah, setiap ditanya tentang cita-cita, saya menjawab "Mau Jadi Guru" tapi semakin kemari rasa-rasanya cita-cita itu semakin hilang.. Cukuplah saya menjadi guru buat adik-adik binaanku dalam "lingkaran" kecil, guru bagi anak-anakku kelak-membesarkan calon hafidz dan hafidzah yang unggul bersama seseorang yang telah ditetapkan untukku, dan guru bagi orang-orang disekitarku yang bermanfaat dariku.

Usia TK-SD, setiap ditanya tentang cita-cita, seperti jawaban kebanyakan anak-anak diusia itu. Saya menjawab "Mau Jadi Dokter", kalo yang ini sudah jelas tidak mungkin karena latar belakang saya bukanlah seorang dokter. Cukuplah saya menjadi dokter hati buat yang sedang merasa gundah. Karena saya sudah pasti tidak bisa menjadi dokter, maka saya akan mengubah cita-cita saya menjadi "Seorang Ibu yang mendidik dan membesarkan calon dokter penghafal qur'an"..  

Beranjak ABG, cita-cita itu menguap entah kemana. Dan di usia ini, ketika ditanya tentang cita-cita, saya menjawab "Mau Jadi Designer Interior", cita-cita itu semakin diperkuat dengan kesenangan saya menata rumah, mulai dari dekor rumah sendiri sampai banyak orang yang meminta saran tentang design rumahnya.. Tapi nyatanya saya tidak punya latar pendidikan resmi tentang Design Interior, semua hanya otodidak. Ya sudah, cukup saya menjadi "Enggineer pecinta Art Interior" yang suka mendekor ruangan dan dimintai sarannya dalam design rumah.. 

Waktu SMA, saya bercita-cita masuk ke UKM Perbakin (Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia). Saya melihat ini sebagai hobi yang keren, tapi sayang setelah mahasiswa saya tidak pernah kesampaian mengunjungi sekret perbakin (padahal jarak Teknik-Gedung UKM sangat dekat). Sudahlah,cita-cita ini tidak usah dilanjutkan.. :D

Waktu SMA pula, saya pernah bercita-cita "Menjadi Istri Seorang Pilot" ^_^  sebetulnya cita-cita itu sampai sekrang, setiap melihat pilot saya biasanya terpana :p setiap naik pesawat atau jalan-jalan ke Bandara, Pilot-pilot inilah yang bisa menjadi view yang menarik.  Pilot ini rapi dan cara berjalannya tegak. Tapi untuk sekarang sepertinya sudah tidak mungkin, jadi saya telah menggantinya dengan cita-cita "Menjadi Ibu calon Pilot penghafal Quran" 

Dan setelah cita-cita masa kecil tidak tercapai, saatnya saya mengejar cita-cita untuk masa depan.. Menjadi Anak yang berbakti untuk orangtua, saudara yang baik, seorang istri yang patuh kepada suaminya, Umroh dan haji bersama keluarga, punya rumah dan mobil pribadi yang bisa bermanfaat untuk orang banyak, seorang Supermom pendamping Superdad yang mendidik anak-anaknya menjadi Generasi Qurani yang berwawasan global dan menjadi seorang Entrepreneur yang handal, memiliki satu unit usaha yang bertahan dan terus berkembang. 

Kadang terasa lucu dengan cita-cita yang sekomplit dan terlalu sempurna, tapi yah namanya juga usaha memperbaiki diri untuk masa depan ^_^, toh kita semua punya kelebihan dan kekurangan sebagai bumbu mewujudkan cita-cita kita.

Tapi dibalik semua keterbatasan yang saya miliki, satu kalimat ampuh yang selalu menguatkanku "Faidza Azzamta Fa Tawakkal Alallah" karena, kata Allah "Siapa yang berusaha dia yang menuai hasilnya".. Jadi jangan takut untuk bercita-cita, tapi takutlah ketika kita bermimpi dan tidak pernah bangun dari mimpi..


lanjut baca qaqa ^_^ - Cita-Cita