Sabtu, 21 September 2013

10 Pesan DSP PKS untuk Kader Dakwah

UNTUKMU KADER DAKWAH !

تِلْكَ الدَّارُ الْآَخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa” (QS Al-Qashash 83).

1. Hendaknya antum selalu berorientasi pada akhirat, karena akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. 

2. Jagalah amalan harian antum, khususnya sholat lima waktu berjamaah dan di masjid, lebih khusus lagi sholat Subuh.

3. Perbanyaklah bekal antum, bekal ilmu dan amal  sholih, sehingga dapat mengantarkan derajat ketaqwaan. Dan sebaik-baiknya bekal adalah ketaqwaan.

4. Hiasi dirimu dengan akhlak  mulia  terutama zuhud, karena dengan zuhud akan dicintai Allah dan manusia.

5. Berusahalah semaksimal mungkin untuk bisa itsar (mengutamakan ikhwah), kalau belum bisa jangan tinggalkan sikap salamatul qolb (lapang dada dan tidak hasad) pada mereka.

6. Gunakan jabatan publik yang diamanahkan kepada antum sebagai sarana ibadah, khidmah dan dakwah.

7. Janganlah mempertentangkan tarbiyah dengan siyasah (politik), karena keduanya sarana untuk meneggakan Syariah.

8. Jalan dakwah itu panjang dan berat, maka hendaknya senantiasa saling tolong menolong dan beramal jama’i, karena antum akan lemah jika sendiri, tetapi kuat  jika bersama saudara yang lain.

9. Bersiap siagalah, karena puncak ajaran Islam adalah jihad, maka hendaknya antum senantiasa menjaga kesehatan dan senantiasa berolah raga.

10. Bersemangatlah untuk meraih kemuliaan tertinggi berupa istiqomah di jalan dakwah, husnul khotomah dan mati fii sabilillah  sehingga meraih puncak kenikmatan yaitu dibebaskan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga Allah.


Posted via Blogaway
lanjut baca qaqa ^_^ - 10 Pesan DSP PKS untuk Kader Dakwah

Rabu, 10 Juli 2013

Cara Mengajarkan Anak Menghafal Al Quran Sejak Bayi

Artikel ini ketemunya secara tidak sengaja, buka-buka facebook eh ada ustad yg membagikan link.nya di Beranda. Publish di Blog sendiri, biar besok-besok tidak kelupaan :) dan pasti sangat bermanfaat kedepannya.

****
Ingin tahu bagaimana cara mengajarkan anak menghafal Al Quran sejak bayi? Untuk bisa mendapatkan keturunan yang hafal Al Quran ternyata tidak hanya harus dilakukan setelah bayi lahir dan dewasa, justru pendidikan usia kandungan akan sangat menentukan bagaimana kelak cita-cita tersebut bisa diwujudkan. Orang tua mana yang tak bangga dengan putera puterinya yang bisa hafidz Al Quran? Sayangnya terkadang suri tauladan orang tua sendiri dalam hal mengajarkan keteladanan Al Quran pada sang buah hati masih kurang, sehingga si anak tak punya panutan yang kuat untuk menghafal dan memahami Al Quran setiap waktu.

Ini dia langkah mudah cara mengajarkan anak menghafal Al Quran sejak bayi. Dengan cara ini Anda akan lebih mudah lagi mengajak anak Anda kelak bisa hafal Al Quran, dibanding hanya dengan paksaan keinginan Anda memiliki seorang anak yang hafidz tanpa menggunakan strategi yang jelas untuk bisa mewujudkannya. Beberapa cara mengajarkan anak menghafal Al Quran sejak bayi tersebut adalah sebagai berikut:

Semenjak dalam kandungan mulai diajarkan mengenalkan huruf Al Quran dan dilanjutkan dengan menghafal surat-surat pendek. Caranya adalah dengan membacakan langsung secara dekat ke arah perut sang ibu. Dibacakan dengan cara lambat dan diulang-ulang sebanyak tiga kali. Lakukan jadwal rutin misalnya dua kali dalam sehari. Jadikan ini sebagai sekolah bayi Anda yang pertama. Orang tua harus bekerja sama, baik ayah maupun ibu harus saling mendukung langkah tersebut.
Rajin-rajinlah memperdengarkan lantunan murottal Al Quran kepada bayi dalam kandungan, baik oleh Anda maupun suami, atau juga bisa menggunakan mp3 murottal dari para syaikh. Putar sesering mungkin, terutama pada waktu-waktu shalat, magrib, hendak tidur dan sebagainya.
Berdoalah selalu kepada Allah agar dikaruniai keturunan yang hafidz, dan terus juga dukung dengan contoh tauladan dari kedua orang tua.
Cara mengajarkan anak menghafal Al Quran sejak bayi tersebut telah terbukti membuat anak yang baru lahir menjadi lebih akrab dan mudah menghafal Al Quran.

http://kisahislami.com/cara-mengajarkan-anak-menghafal-al-quran-sejak-bayi/
lanjut baca qaqa ^_^ - Cara Mengajarkan Anak Menghafal Al Quran Sejak Bayi

Rabu, 22 Mei 2013

Sebotol Racun 'Semangat Hidup"

Seorang pria mendatangi seorang Sufi yang diseganinya, “Sufi, saya bosan hidup. Rumah tangga berantakan. Usaha kacau. Saya ingin mati saja.”

Sang Sufi tersenyum, “Oh, kamu pasti sedang sakit, dan penyakitmu pasti bisa sembuh.”


“Tidak Sufi, tidak. Saya sudah tidak ingin hidup lagi, saya ingin mengakhiri hidup saya ini saja,” tolak pria itu.


“Baiklah kalau memang itu keinginanmu. Ambil racun ini. Minumlah setengah botol malam ini, sisanya besok sore jam 6. Jam 8 malamnya engkau akan mati dengan tenang.”


Pria itu bingung. Pikirnya setiap Sufi yang ia pernah datangi selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yg ini sebaliknya dan justru menawarkan racun.


Sesampainya di rumah, ia minum setengah botol racun yang diberikan Sufi tadi. Ia memutuskan makan malam dengan keluarga di restoran mahal dan memesan makanan favoritnya yang sudah lama tidak pernah ia lakukan. Untuk meninggalkan kenangan manis, ia pun bersenda gurau dengan riang bersama keluarga yang diajaknya. Sebelum tidur pun, ia mencium istrinya dan berbisik, “Sayang, aku mencintaimu.”


Besok paginya dia bangun tidur, membuka jendela kamar dan melihat pemandangan di luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk jalan pagi.


Pulang ke rumah, istrinya masih tidur. Ia pun membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, dan satunya untuk istrinya.


Istrinya yang merasa aneh, kemudian terheran-heran dan bertanya, “Sayang, apa yg terjadi? Selama ini, mungkin aku ada salah ya. Maafkan aku ya sayang?”


Kemudian dirinya mengunjungi ke kantornya, ia menyapa setiap orang. Stafnya pun sampai bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya?” Ia menjadi lebih toleran, apresiatif terhadap pendapat yang berbeda. Ia seperti mulai menikmatinya.


Pulang sampai rumah jam 5 sore, ternyata istrinya telah menungguinya. Sang istri menciumnya, “Sayang, sekali lagi mohon maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkanmu.” Demikian halnya dengan anak-anaknya yang berani bermanjaan kembali padanya.


Tiba-tiba, ia merasa hidup begitu indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan racun yang terlanjur sudah ia minum?


Bergegas ia mendatangi sang Sufi, dan bertanya cemas mengenai racun yang telah sebelumnya ia minum kemarin. Sang Sufi dengan enteng mengatakan, “Buang saja botol itu. Isinya hanyalah air biasa kok. Dan saya bersyukur bahwa ternyata kau sudah sembuh.”


Bila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan ini. Maka leburkan “belenggu egomu”. Satu kata untukmu, “Bersyukurlah”. Karena itulah rahasia kehidupan sesungguhnya. Itulah kunci kebahagiaan, dan jalan menuju ketenangan”.


*http://inmotivasi.blogspot.com
lanjut baca qaqa ^_^ - Sebotol Racun 'Semangat Hidup"

Jumat, 05 April 2013

Bisnis Itu Masalah Mental



Berbisnis itu masalah mental, bukan modal dalam pengertian uang. 
Modal itu kalau mau dirumuskan sederhana, C=I+C. Kalau C yang pertama itu Capital alias modal, maka itu hanyalah hasil dari Integrity (I) dan Commitment (C). 
Integrity / Integritas artinya satu kata dengan perbuatan, bisa dipercaya. 
Contohnya : Biarpun usaha rugi, tetap tanggung jawab ke investor, ngga ngumpet apalagi kabur. 
Sedangkan Commitment / Komitmen artinya suka duka dijalani. 
Tidak mau enaknya saja. 
Tidak ada bisnis langsung enak. 
Nah, siapa yang lagi nyari modal? Penuhi saja faktor Integritas dan Komitment kita, pasti modal akan mengejar kita.

Ketemu di FB tetangga.. Mari tumbuhkan semangat bisnis, "Walau Badai Menghadang"
lanjut baca qaqa ^_^ - Bisnis Itu Masalah Mental